Salahudin, salah satu ksatria terbesar yang pernah dimiliki oleh umat Islam lahir di sebuah kastil di Takreet, tepi sungai Tigris di Irak 1137 M atau 532 H, nama aslinya adalah Salah al-din Yusuf bin Ayub.
Kepemimpinan Salahudin al Ayubi "Ksatria Padang Pasir" dimulai saat memimpin Mesir, saat mengorganisir pasukan dan perekonomian untuk menghadapi serbuan tentara salib dalam rentang waktu 1169-1174, Mesir di bawah pimpinan Salahudin menjelma menjadi kerajaan yang kuat serbuan tentara salib mampu digagalkan berkali-kali, pada tahun 1175 Salahudin diangkat menjadi sultan bagi kekhalifahan Suriah dan Mesir.Pada masa salahudin berkuasa perang salib telah memasuki fase kedua, perang salib fase pertama pasukan tentara salib mampu menguasai Yerusalem tapi tidak mampu menguasai Damaskus dan kairo, dengan kekuasaan meliputi mesir dan Suriah Salahudin mempunyai kekuatan untuk menyudutkan balatentara Eropa.pada saat diangkat menjadi sultan, Salahudin berjanji untuk merebut tanah Palestina dari balatentara salib.Namun pada saat itu antara Salahudin dan Raja Yerusalem Guy de Lusignan sedang dalam gencatan senjata.
Fase ketiga perang Salib dimulai saat rombongan peziarah dari Kairo yang didalamnya ikut juga saudara perempuan Salahudin yang hendak menuju Damaskus diserang oleh Reignald de Chattilon penguasa Kerak yang juga bagian dari Yerusalem, seperti pernah di film kan dalam Kingdom Of Heaven.
Salahudin menunda masuk ke Yerusalem (kota Suci)selama dua hari menunggu hingga tanggal 2 Okt 1187 atau 27 Rajab 583 H (tanggal saat Nabi Muhammad SAW Mikraj dari Masjidil Aqsa. saat berhasil merebut Yerusalem Salahudin menunjukan sikap yang adil dan bijaksana. Masjid Al Aqsa dan Kubah Batu segera dibersihkan, dan Gereja Makam suci tetap di buka bagi kaum kristen.....
Selengkapnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar